Selasa, 13 Maret 2012

vitamin C

Wanita hamil yang memiliki kebutuhan sedikit lebih tinggi untuk vitamin C , dibandingkan dengan perempuan lain. Namun, sebagian besar wanita hamil akan memiliki masalah mendapatkan cukup vitamin C melalui diet mereka. Karena banyak vitamin prenatal mengandung lebih dari vitamin C yang cukup, ada benar-benar ada alasan untuk mengambil vitamin C. tambahan RDA (recommended dietary allowance) dari vitamin C untuk ibu hamil adalah 80 mg (untuk wanita 18 tahun ke bawah) atau 85 mg (bagi mereka berusia 19 tahun keatas). Karena vitamin C ditemukan dalam berbagai macam makanan yang umum dikonsumsi, kebanyakan orang tidak memiliki kesulitan mendapatkan cukup vitamin C. Juga, kebanyakan vitamin prenatal mengandung setidaknya 85 mg vitamin C per dosis.
Ada beberapa kekhawatiran bahwa dosis tinggi vitamin C selama kehamilan dapat menyebabkan penyakit kudis (vitamin C defisiensi) pada bayi baru lahir. Paparan dosis tinggi vitamin C dapat meningkatkan kemampuan tubuh untuk metabolisme vitamin C, dan vitamin C bila asupan berkurang ke tingkat normal, kekurangan dapat terjadi. Maksimum direkomendasikan vitamin C dosis untuk ibu hamil adalah 1800 mg per hari (untuk perempuan 18 tahun dan lebih muda) atau 2000 mg per hari (untuk perempuan 19 tahun atau lebih).
Jika Anda hamil, itu selalu merupakan ide yang baik untuk melakukan percakapan dengan dokter Anda sebelum mengambil obat atau suplemen, termasuk suplemen vitamin C .

http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.umm.edu/patiented/articles/what_vitamins_000039_1.htm

Vitamin C adalah vitamin larut dalam air. Bertindak sebagai antioksidan (mengurangi bahaya dari proses kimia yang merusak dalam tubuh). Penting untuk produksi kolagen, protein dasar dalam tulang, tulang rawan, tendon, dan ligamen.
Manfaat lain yang mungkin termasuk perlindungan terhadap bronkokonstriksi selama latihan pada penderita asma. Dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

vitamin


Vitamin B1
Sumber : beras merah, kuning telur, ikan, kacang-kacangan dan gandum
Manfaatnya :
  • memperlancar metabolisme
  • memperlancar sirkulasi darah
  • mengoptimalkan aktivitas kognitif dan fungsi otak
  • mencegah terjadinya kerusakan syaraf
  • memulihkan gangguan syaraf pusat dan tepi
Vitamin B6
Sumber : Ragi kering, daging, hati, ginjal, ikan, lemak, kacang-kacangan, beras tumbuk
Manfaatnya :
  • memperlancar metabolisme
  • membantu transmisi impuls syaraf
  • meningkatkan kekebalan tubuh
  • menjaga keseimbangan garam-garam mineral
  • membantu sintetis RNA dan DNA
Vitamin B12
Sumber : hati, ikan, susu dan olahannya, daging, telur dan rumput laut
Manfaatnya :
  • mencegah kerusakan syaraf
  • membentu pembentukan sel darah merah
  • memperlancar metabolisme sistem tubuh
  • mengubah karbohidrat, protein dan lemak menjadi energi
Yang jelas, mengkonsumsi makanan bergizi yang mengandung ketiga unsur di atas akan lebih nikmat dan mantap. Apalagi jika disantap bersama keluarga, rekan maupun sahabat dalam sebuah perjamuan makan.
Pada musim pancaroba ini alangkah baiknya kalau kita bisa menjaga dan mempertahankan kesehatan kita sehingga terhindar dari penyakit yang kerap menyerang akibat stamina yang menurun.  Salah satunya adalah dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung nilai gizi yang cukup bagi tubuh.
Bukankah bahan-bahan makanan yang mengandung vitamin B1, B6, dan  B12 ini mudah kita temui dalam kehidupan sehari-hari?

nutrisi


(2)Nutrisi
Gizi pada waktu hamil harus ditingkatkan hingga 300 kalori perhari. Kebutuhan zat gizi pada Ibu hamil secara garis besar adalah :
(a)Asam FolatMenurut konsep evidence bahwa pemakaian asam folat padamasa pre dan perikonsepsi menurunkan resiko kerusakanotak, kelainan neural, spina bifida dan anensepalus baik pada Ibu hamil yang normal maupun beresiko. Dan juga untuk membantu produksi sel darah merah, sintesis DNA pada janindan pertumbuhan plasenta. Minimal pemberian asam folatdimulai dari 2 bulan sebelum konsepsi dan berlanjut hingga 3 bulan pertama kehamilan. Dosisnya untuk preventif 500mikrogram atau 0,5-0,8 mg, sedangkan untuk kelompok faktor resiko 4 mg/hari.
(b)EnergiKebutuhan energi Ibu hamil adalah 285 kalori untuk prosestumbuh kembang janin dan perubahan pada tubuh Ibu.Contohnya Nasi, roti, mie, ubi, jagung, kentang, tepung danlain-lain.
(c)ProteinPembentukan jaringan baru dari janin dan untuk tubuh Ibudibutuhkan protein sebesar 910 gram dalam 6 bulan terakhir kehamilan. Dibutuhkan tambahan 12 gram protein sehariuntuk Ibu hamil. Contohnya Daging, ikan, telor, ayam,kacang-kacangan, tahu dan tempe.
(d)Zat besi (Fe)Pemberian suplemen tablet tambah darah adalah untuk membangun cadangan besi, sintesa sel darah merah, sintesadarah otot. Setiap tablet besi mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 30 mg), minimal 90 tablet selama hamil. Contohnya

Daging, hati, sayuran hijau, bayam, kangkung, daun pepaya,daun katuk.
(e)KalsiumUntuk pembentukan tulang dan gigi bayi. Kebutuhan kalsiumIbu hamil adalah sebesar 500 mg sehari. Contohnya Susu,ikan teri, sayuran hijau, kacang-kacangan kering.
(f) Pemberian suplemen vitamin D terutama padakelompok beresiko penyakit seksual (IMS) dan di negaradengan musim dingin yang panjang
.(g)Pemberian yodium pada daerah dengan endemik kretinisme.
(h)Tidak ada rekomendasi rutin untuk pemberian Zinc,Magnesium dan minyak ikan selama hamil.

link membantu

 http://www.scribd.com/babeganteng/d/9206855-Yappi-Sragen-IImun kw buka ini


http://www.scribd.com/doc/36954915/Ibu-Hamil-Normal ini




http://www.scribd.com/doc/71391112/21/Perencanaan-tindakan





Kalk dan Fe


kalk merupakan nama untuk pasaran untuk kalsium laktat (inggris: calcium lactate) salah satu sumber kalsium untuk mahluk hidup, yang relatif mudah diserap oleh sistem pencernaan.

pemberian kalk diusahakan tidak terlalu sering, kalsium berlebih dalam tubuh dikhawatirkan malah akan mengganggu metabolisme, demikian juga ketika jumlah kalsium kurang, maka juga akan berimbas ke metabolisme ayam (penyakit-peyakit yang berkaitan dengan kekurangan kalsium). sumber kalsium sendiri, tidak harus dari kalk, tetapi ransum yang diberikan sehari-hari juga sebagian mengandung kalsium.

pemberian kalk mungkin cukup dengan 1-2 tablet tiap minggu atau menyesuaikan dengan kebutuhan.


Zat besi adalah suatu zat dalam tubuh manusia yang erat dengan ketersediaan jumlah darah yang diperlukan.[1] Dalam tubuh manusia zat besi memiliki fungsi yang sangat penting, yaitu untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan dan mengangkut electron di dalam proses pembentukan energi di dalam sel.[1] Untuk mengangkut oksigen, zat besi harus bergabung dengan protein membentuk hemoglobin di dalam sel darah merah dan myoglobin di dalam serabut otot.[2] Bila bergabung dengan protein di dalam sel zat besi membentuk enzim yang berperan di dalam pembentukan energi di dalam sel.[1]

Laki-laki dewasa (berat badan 75 kg) mengandung ± 4000 mg zat besi, sementara wanita dewasa (berat badan 55 kg) mengandung ± 2100 mg zat besi.[1] Laki-laki memiliki cadangan zat besi di dalam limpa dan sumsum tulang sebanyak 500-1500 mg, itulah sebabnya kekurangan darah (anemia) jarang dijumpai pada laki-laki.[1] Sebaliknya, wanita hanya mempunyai cadangan zat besi 0 – 300 mg sehingga rentan terhadap anemia, apalagi pada usia subur wanita mengalami menstruasi.[1]

Kebutuhan zat besi tergantung kepada jenis kelamin dan umur.[1] Kecukupan yang dianjurkan untuk anak 2-6 tahun 4,7 mg/hari, usia 6-12 tahun 7,8 mg/hari, laki-laki 12-16 tahun 12,1 mg/hari, gadis 12-16 tahun 21,4 mg/hari, laki-laki dewasa 8,5 mg/hari, wanita dewasa usia subur 18,9 mg/hari, menopause 6,7 mg/hari, dan menyusui 8,7 mg/hari.[1] Angka kecukupan ini dihitung berdasarkan ketersediaan hayati (bioavailability) sebesar 15%.[2] Zat besi dalam makanan dapat berasal dari sumber nabati dengan ketersediaan hayati 2-3% dan sumber hewani dengan ketersediaan hayati 20-23%.[2] Untuk meningkatkan ketersediaan hayati, zat besi yag berasal dari tumbuh-tumbuhan dapat ditambahkan dengan vitamin C dan asam organik lainnya.

Zat Besi (Fe)

Salah satu unsur penting dalam proses pembentukan sel darah merah adalah zat besi. Secara alamiah zat besi diperoleh dari makanan. Kekurangan zat besi dalam menu makanan sehari-hari dapat menimbulkan penyakit anemia gizi atau yang dikenal masyarakat sebagai penyakit kurang darah.

Fe terdapat dalam bahan makanan hewani, kacang-kacangan, dan sayuran berwarna hijau tua. Pemenuhan Fe oleh tubuh memang sering dialami sebab rendahnya tingkat penyerapan Fe di dalam tubuh, terutama dari sumber Fe nabati yang hanya diserap 1-2%. Penyerapan Fe asal bahan makanan hewani dapat mencapai 10-20%. Fe bahan makanan hewani (heme) lebih mudah diserap daripada Fe nabati (non heme).

Keanekaragaman konsumsi makanan sangat penting dalam membantu meningkatkan penyerapan Fe di dalam tubuh. Kehadiran protein hewani, vitamin C, vitamin A, zink (Zn), asam folat, zat gizi mikro lain dapat meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh. Manfaat lain mengkonsumsi makanan sumber zat besi adalah terpenuhinya kecukupan vitamin A. Makanan sumber zat besi umumnya merupakan sumber vitamin A.

Anemia gizi besi banyak diderita oleh ibu hamil, menyusui, dan perempuan usia subur. Perempuan usia subur mempunyai siklus tubuh yang berbeda dengan lelaki, anak, dan balita sebab mereka harus mengalami haid, hamil, melahirkan, dan menyusui. Oleh karena itu kebutuhan zat besi (Fe) relatif lebih tinggi. Anak balita, anak usia sekolah, dan buruh serta tenaga kerja berpenghasilan rendah ditengarai sering menderita anemia gizi besi.

Tanda-tanda anemia gizi besi antara lain pucat, lemah, lesu, pusing, dan penglihatan sering berkunang-kunang. Jika dilakukan pemeriksaan kadar Hb dalam darah maka angka Hb kurang dari normal.

Anemia gizi besi dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dari tingkat ringan sampai berat. Anemia pada ibu hamil akan menambah risiko mendapatkan bayi yang berat badannya rendah, risiko perdarahan sebelum dan pada saat persalinan, bahkan dapat menyebabkan kematian ibu dan bayi jika ibu hamil menderita anemia berat.

Anemia sedang dan ringan dapat menimbulkan gejala lesu, lelah, pusing, pucat, dan penglihatan sering berkunang-kunang. Bila terjadi pada anak sekolah, anemia gizi akan mengurangi kemampuan belajar. Sedangkan pada orang dewasa akan menurunkan produktivitas kerja. Selain itu, penderita anemia lebih mudah terserang infeksi.

Anemia gizi besi dapat diatasi dengan meminum tablet besi atau Tablet Tambah Darah (TTD). Kepada ibu hamil umumnya diberikan sebanyak satu tablet setiap hari berturut-turut selama 90 hari selama masa kehamilan. TTD mengandung 200 mg ferrosulfat, setara dengan 60 miligram besi elemental dan 0.25 mg asam folat. Penanggulangan anemia pada balita diberikan preparat besi dalam bentuk sirup.

Pada beberapa orang, pemberian preparat besi ini mempunyai efek samping seperti mual, nyeri lambung, muntah, kadang diare, dan sulit buang air besar. Agar tidak terjadi efek samping dianjurkan minum tablet atau sirup besi setelah makan pada malam hari.

Penyerapan besi dapat maksimal apabila saat minum tablet atau sirup zat besi dengan memakai air minum yang sudah dimasak. Setelah minum tablet atau sirup zat besi, biasanya kotoran (feses) akan berwarna hitam. Dengan meminum tablet Fe maka tanda-tanda kurang darah akan menghilang. Namun, jika tidak menghilang berarti menderita anemia gizi besi jenis lain.